GARUT,Mata-Peristiwa.id– Ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) peralihan. Kegiatan penyerahan kartu berlangsung di Kantor Kecamatan Wanaraja pada Sabtu, 23 Agustus 2025, dengan suasana tertib dan teratur.
Proses ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dialihkan dari PT Pos Indonesia ke bank-bank Himbara, dalam hal ini Bank Mandiri. Perubahan skema tersebut menjadi sorotan karena menyangkut hak-hak KPM penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
378 KPM Dapat Kartu KKS Peralihan
Koordinator Kecamatan (Korcam) Pendamping Sosial Wanaraja, Acep Dani Hamdani, menyampaikan bahwa total penerima KKS peralihan di wilayahnya mencapai 378 KPM. Dari jumlah tersebut, 154 KPM merupakan penerima PKH, sedangkan 224 KPM merupakan penerima BPNT.
“Untuk Kecamatan Wanaraja, ada sebanyak 378 KPM yang mendapatkan Kartu KKS Peralihan. Terdiri dari 154 KPM PKH dan 224 KPM BPNT. Dengan adanya peralihan ini, pencairan bantuan tidak lagi melalui PT Pos, tetapi langsung ditransfer ke rekening KPM di Bank Mandiri,” jelas Acep Dani Hamdani kepada wartawan. Sabtu (23/8/2025).
Sebelumnya, para penerima bansos harus mendatangi kantor pos untuk mengambil bantuan. Kini, dengan skema baru, dana akan langsung masuk ke rekening masing-masing penerima di bank Himbara.
Nilai Bantuan yang Diterima KPM
Adapun nilai bantuan yang diterima KPM berbeda sesuai dengan program. Untuk penerima BPNT, bantuan sebesar Rp600.000 diberikan setiap tiga bulan. Sementara itu, untuk penerima PKH, besaran bantuan bervariasi tergantung jumlah komponen keluarga.
“Untuk PKH, jumlah bantuan terendah Rp225.000 dan tertinggi Rp750.000 per tiga bulan, tergantung komponen penerima. Sedangkan BPNT nilainya Rp600.000 per tiga bulan,” tambah Acep Dani Hamdani.
Nama Penerima Bisa Dicek Melalui Pendamping dan Desa
Mengutip informasi dari kanal YouTube Pendamping Sosial (5/8/2025), daftar penerima KKS peralihan sudah mulai dirilis oleh pihak bank penyalur. Masyarakat bisa melakukan pengecekan melalui pendamping sosial maupun perangkat desa setempat.
Perubahan mekanisme ini diharapkan dapat mempercepat proses pencairan, meminimalisasi antrean panjang di kantor pos, serta memastikan bantuan lebih tepat sasaran.
Warga Menyambut Positif
Salah satu penerima manfaat, Ibu Euis (45), warga Wanaraja, mengaku lega karena tidak lagi harus jauh-jauh ke kantor pos.
“Sekarang lebih gampang, tinggal pakai ATM Bank Mandiri saja. Mudah-mudahan bantuan ini terus ada karena sangat membantu kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Dengan adanya KKS peralihan, pemerintah berharap distribusi bansos semakin transparan, akuntabel, dan dirasakan manfaatnya langsung oleh keluarga penerima.
Pewarta : Irwi