Garut,Mata-Peristiwa.id – PKBM merupakan wadah pemberdayaan potensi masyarakat dan termasuk dalam pendidikan non formal. Namun PKBM Kreatif Bangsa ,Diduga Gondol Dana BOSP pertahun mencapai ratusan juta rupiah. Minggu (26/10/2025).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003. Program yang disediakan PKBM antara lain Pendidikan Kesetaraan (Paket A, B, dan C), Pendidikan Keaksaraan, Pendidikan Kewarganegaraan, Kerumahtanggaan, dan lain sebagainya.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kreatif Bangsa di Desa Jayabaya kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut ini memiliki Peserta Didik yang cukup lumayan banyak yaitu sekitar 270 Peserta Didik pada TA 2025-2026 ini.dengan memiliki 12 ruang kelas yang cukup. Menurut yang di laporkan dalam depodik , 1 ruang laboratorium ,1 ruang kepala sekolah ,1 ruang guru, dan 5 toilet.
Dari hasil investigasi ,dilokasi berdirinya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kreatif Bangsa yang berada di kampun Cihuni RT 01 RW 09 tersebut tampak hanya ada bangunan yang minim aktivitas belajar yang jumlah siswanya mencapai ratusan itu.
Ketika awak media menanyakan kepada salah satu nara sumber warga sekitar yang tidak mau di sebutkan identitasnya menyatakan bahwa di PKBM itu kurang aktipitas belajar mengajar kadang sepi seperti tidak ada siswa belajar, dan ia juga katakan benar ada terkait daftar absensi siswa, ini juga di ragukan keabsahannya.
Lanjut dikatan sumber mungkin Itu bagian dari upaya sekolah tersebut benar atau tidaknya ada siswa belajar sekitar 270 siswa ,coba tanyakan langsung kepada kepala sekolah tersebut ,” tuturnya.
Semakin menambah kecurigaan kami akan dugaan siswa fiktif di PKBM itu. Padahal sudah sepatutnya kami sebagai awak media tahu informasi real dari kegiatan PKBM tersebut agar bisa disampaikan ke publik di samping dapat BOSP dalam data ada 21 siswa yang mendapatkan PIP sebesar Rp 34.200.000,
Karena ini menggunakan anggaran negara/APBN bukan anggaran keluarga. Diduga ada kebocoran APBN pendidikan dan merugikan negara, hal ini tentu sangat merugikan negara.
Melihat temuan tersebut, ada dugaan para pengelola PKBM hanya mencari keuntungan pribadi lewat anggaran BOP yang disediakan oleh pemerintah ,Diduga modus yang sangat mungkin terjadi adalah dengan dugaan peserta didik fiktif.
Besarnya bantuan yang digelontorkan pemerintah membuat para oknum pengelola lembaga pendidikan non formal ini berlomba-lomba mencari orang untuk bisa dimasukkan jadi peserta didiknya.
Karena dengan semakin banyak peserta didik yang memenuhi syarat dan terdaftar di Dapodik, maka PKBM tersebut akan mendapatkan lebih banyak kucuran dana BOP Kesetaraan. Karena dana BOP untuk keseteraan Paket A sebesar Rp.1.300.000, Paket B sebesar Rp.1.500.000, dan Paket C sebesar Rp.1.800.000 dan PKBM Kreatip Bangsa dapat kucuran Dana BOSP sekitar Rp 261.600.000.
Perlu diketahui Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di laman Kementerian Pendidikan PKBM Kreatip Bangsa, pada Semester 2025/2026 (Ganjil) memiliki Peserta Didik 270 siswa
Namun saat dilihat di lokasi tempat berdirinya PKBM tersebut, maka sungguh jauh berbeda dari data di Dapodik.
PKBM Kreatif Bangsa yang dipimpin oleh Asep munawar dengan Ditempanya tidak ditemukan 12 ruang kelas yang sebagaimana tercantum dalam Dapodik. Padahal PKBM Kreatip Bangsa tersebut memiliki ratusan peserta didik.
Terpisah Pegiat Pendidikan kabupaten Garut Wasman SIP angkat bicara, “Sementara ini kami masih dalam upaya pengumpulan bukti-bukti, guna pemberkasan sebelum upaya laporan Ke Kejari Garut , untuk itu kami harap masyarakat dan tokoh setempat harap bisa diajak kerjasama terkait kegiatan di PKBM tersebut benar apa tidaknya fiktif fiktif dan apakah 21 PIP selama ini disalurkan atau tidak kepada siswa Perlu diingat lagi, bahwa siapapun orangnya dan apapun backing nya dalam kasus tindak pidana korupsi akan kami lawan dan tidak akan pernah mundur. Karena ini adalah amanah undang undang dan demi menjalankan amanah,”tuturnya.
UU 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Saat dikonfirmasi lewat By Phone dan Wahstapp kepala sekolah PKBM Kreatip Bangsa Asep munawar tidak pernah menjawab telpon dan upaya SMS melalui via Wahstapp, tak penah menjawab.
Diduga no kontak wartawan diblokir oleh kepala sekolah tersebut. Dan sulit dihubungi lagi
Pewarta : irwi


