ASN Bapenda Kabupaten Bandung Gelar Bhakti Sosial dan Trauma Healing Bagi 300 Anak-Anak Korban Gempa

Kab. Bandung. Mata-peristiwa.id – Aksi ASN Bapenda Kabupaten Bandung Peduli Bencana patut diacungi jempol, pasalnya disamping menggelar trauma healing kepada 300 anak-anak korban bumi yang sangat dibutuhkan anak-anak, juga memberikan alat keperluan sekolah
dan uang jajan. Bahkan mereka mampu menyisir beberapa titik lokasi belum tersentuh bantuan, sehingga dalam pendistribusian bantuan betul-betul tepat sasaran.

Peristiwa gempa bumi yang mengguncang wilayah Kertasari dan Pangalengan Kabupaten Bandung pada beberapa waktu lalu tepatnya Rabu (18/9/2029) telah menyebabkan kerugian fisik, materi, berupa ribuan rumah, sarana milik pemerintah, sarana ibadah mengalami kerusakan bahkan sampai merengut 1 orang korban meninggal dunia.

Bacaan Lainnya

Kepala Bapenda Kabupaten Bandung H. Ahmad Djohara mengatakan kegiatan sosial kemanusian ini mengacu pada instruksi Bupati Bandung yang telah menetapkan status tanggap darurat sampai dengan 1 Oktober 2024.

“Nah, disinilah kami para ASN Bapenda Kabupaten Bandung Peduli, ikut bergerak dengan penetrasi mendatangi lokasi terdampak gempa dan belum tersentuh bantuan seperti pesantren Yayasan Al Mubarok Neglasari Satu beralamat di Kampung Neglasari 1 RT 01 RW 23 Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari,” ungkapnya kepada wartawan dilokasi bencana, Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari, Jum’at (20/9/2024).

Menurut Ahmad Djohara, kunjungan ASN Bapenda Kabupaten Bandung dan Duta Pajak langsung ke lokasi bencana Kertasari ini dalam rangka memberikan trauma healing untuk menghibur mereka sekaligus menyerahkan bantuan berupa alat-alat sekolah, bingkisan dan uang jajan buat anak-anak yang masih mengalami trauma tidak mau masuk kerumah atau masuk ruang kelas serta memberikan bantuan 1000 paket makanan siap saji yang langsung diserahkan ke Posko BPBD Kabupaten Bandung yang berlokasi sebelah kantor Kecamatan Kertasari.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Bapenda, H. Ahmad Djohara sampaikan ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada korban musibah gempa bumi. Semoga semua korban terdampak gempa bumi dapat diberikan ketabahan, kesabaran, dan kekuatan dalam menerima cobaan ini.

Menurutnya, kesibukan yang luar biasa dari posko induk bertempat di lapangan bola depan kantor kecamatan Kertasari telah menyebabkan ada wilayah-wilayah yang memang belum tersentuh, sehingga kami coba berinisiatif menyisir beberapa lokasi yang akan menjadi objek dari duta pajak kami untuk melakukan trauma healing menghibur anak-anak tersebut.

“Mudah-mudahan para korban terdampak bencana gempa bumi di Kertasari dan wilayah lainnya bisa pulih segera dari traumatik psikologis sehingga bisa menjalani kehidupan normal kembali seperti sedia kala,” tutur H. Ahmad Djohara.

Sementara itu, Ketua Pesantren Yayasan Al Mubarok H. Asep Saepurijal membenarkan bahwa bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten Bandung yang baru kami terima hari ini (Jum’at, 20/9/2024) lewat ASN Bapenda Kabupaten Bandung.

“Selama ini, bantuan dari mulai terjadinya bencana (Rabu,18/9/2024) kami belum menerima hingga akhirnya Bapenda Kabupaten Bandung datang kesini berikan bantuan. Namun ada bantuan itupun dari relawan yang lewat pada malam hari pertama kejadian (Rabu malam red) sekitar pukul 21.00 Wib malam, selebihnya bantuan dari relawan swasta Yayasan Rumah Yatim Ar-Rohman,” kata H. Asep Saepurijal.

Ketua Yayasan Al mubarok ini mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih banyak kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Kepala Bapenda Kabupaten Bandung H. Ahmad Djohara beserta jajaran ASN Bapenda yang telah turun langsung memberikan bantuan kepada kami, terutama trauma healing yang dilakukan oleh duta pajak, Oleh sebab trauma healing kami tunggu-tunggu untuk memulihkan psikologis anak-anak yang sampai saat ini masih takut masuk kerumah dan takut masuk keruang sekolah.

Pantauan tim awak media yang langsung memantau situasi di lapangan melihat kerusakan gedung sekolah Al Mubarok sangat parah termasuk mesjid Al-Mubarok yang pernah disinggahi Bupati Bandung saat gelar acara tarling pada 16 Ramadhan 1445 H yang lalu.

Selain itu, pantauan awak media juga melihat baru hari ini (Jum’at, 20/9/2024 pukul 10.30 Wib) didirikan tenda penampungan berukuran besar dengan logo BNPB.

Sedangkan keterangan H. Asep Saepurijal menyatakan dari mulai kejadian gempa sampai tadi (Kamis malam, 19/9/2024) untuk tidur dan istirahat kami bikin tenda sendiri dari terpal.

Dirinya mengakui harapan kami dari awal ingin didirikan tenda berukuran besar, alhamdulillah saat ini terkabul, oleh sebab mulai Senin (23/9/2024), anak-anak menjadi murid PAUD kami bisa bersekolah bertempat di tenda tersebut.

Reporter : Team FNC
Editor : Adji/Komariah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *