GARUT, mata-peristiwa.id – Lonjakan kasus Hepatitis A di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, mendapat perhatian serius dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut. Berdasarkan laporan dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR), terdeteksi adanya peningkatan kasus jaundice akut atau penyakit kuning yang mengarah pada dugaan Hepatitis A sejak minggu ke-19 pada Mei 2025.
Kepala Dinkes Garut, Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa dari awal tahun hingga minggu ke-27 tahun 2025, tercatat sebanyak 95 kasus dugaan Hepatitis A. Dari hasil investigasi awal di RSU Malangbong, tiga kasus dinyatakan positif.
“Setelah ditemukan tiga kasus konfirmasi Hepatitis A, kami langsung melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan. Tim gabungan pun diterjunkan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi di lapangan,” jelas Leli, Senin (4/8/2025).
Penyelidikan dilakukan di lingkungan SMAN 9 Garut dan masyarakat sekitar, mengingat sejumlah siswa sempat menunjukkan gejala mengarah pada infeksi virus tersebut. Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) juga dilakukan terhadap individu dengan riwayat sakit dalam 4–8 minggu sebelumnya.
Hepatitis A adalah penyakit infeksi yang menyerang organ hati dan ditularkan secara oral, biasanya melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi tinja penderita, serta melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Sebagai langkah mitigasi, Dinkes Kabupaten Garut memperkuat edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat, termasuk di sekolah-sekolah yang menjadi pusat temuan kasus.
Melalui program Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Dinas Kesehatan memberikan edukasi kepada para siswa dan pedagang kantin sekolah tentang pentingnya menjaga kebersihan, keamanan pangan, dan mencuci tangan pakai sabun (CTPS).
“Kami minta agar siswa yang sakit diizinkan beristirahat di rumah sampai pulih. Sekolah juga harus menyediakan sabun dan fasilitas CTPS yang memadai, terutama di kamar mandi siswa,” lanjut Leli.
Selain itu, perbaikan sanitasi lingkungan sekolah juga menjadi fokus utama. Dinas Kesehatan memastikan bahwa semua kantin sekolah yang berada di wilayah terdampak mendapat pembinaan terkait standar higiene dan sanitasi makanan.
Langkah cepat dan kolaboratif ini diharapkan bisa menekan laju penyebaran Hepatitis A serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan dan kesehatan pribadi.