Palangka Raya, Mata-peristiwa.id – Terindikasi dugaan rekayasa dalam proyek Sistem Informasi Ruang Operasi (SIRO) RS Jaraga Sasameh (RSJS) Buntok kian memanas. Pengamat hukum, politik, dan sosial kemasyarakatan, Eman Supriyadi, mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera memeriksa Pokja ULP yang dinilainya berperan penting dalam memenangkan PT. PMJ dalam proyek tersebut.
“Pokja ULP itu kunci utama! Mereka yang menjaga integritas awal pengadaan. Kalau mereka bermain mata, ya hasil akhirnya pasti rusak!” kata Eman saat dikonfirmasi melalui pesan suara Whatsapp, Sabtu (26/4/2025) malam.
Menurut Eman, sejak awal proses tender, dugaan rekayasa sudah tercium. Ia menyebut Bupati Barito Selatan, Edy Raya Samsuri, memperkenalkan Deddy Bahtiar dari PT. PMJ kepada dr. Leonardus P. Lubis, Sp. OG. Sebelum proses tender berlangsung. “Ini indikasi kuat adanya pengaturan pemenang lelang,” tegas Eman.
Eman melanjutkan, PT. PMJ diduga tidak memenuhi beberapa syarat tender. “Ada syarat yang tak dipenuhi, tapi tetap diloloskan. Ini aneh, makanya Pokja ULP harus diperiksa secara mendalam,” ujarnya.
Tak hanya Pokja ULP, Eman menilai Leonardus, Edy Raya Samsuri, dan Deddy Bahtiar juga harus diperiksa intensif. “Kalau penyidik serius, semua keterlibatan akan terbongkar. Jangan hanya Dr. Leonardus yang dikorbankan,” katanya.
Eman mengungkapkan, dirinya adalah satu-satunya pihak yang pernah melihat langsung kondisi ruang operasi terintegrasi RSJS pada Maret 2019. “Saya bahkan masih menyimpan dokumentasi fotonya. Saya tahu persis situasinya,” ucapnya.
Eman mengaku mendapat telepon dari seseorang pada Jumat (25/4/2025) malam. “Sekitar jam 18.00 ada orang menelepon, arahnya ke berita SIRO. Intinya, mereka tidak melarang atau menyuruh, tapi jelas mengisyaratkan sesuatu. Saya yakin orang itu dekat dengan pihak yang terlibat,” ungkap Eman.
Eman yang juga anggota Gabungan Advokasi Pengacara Tanah Air (GAPTA) menegaskan bahwa dirinya tetap profesional. “Saya akan terus melanjutkan laporan, bahkan jika perlu, saya akan menyurati Kejati Kalteng, Kejagung, hingga Presiden Prabowo Subianto,” Tegas nya.
Sebagai penutup, Eman menegaskan, jika kasus ini dibiarkan, maka ia bersama masyarakat akan melakukan aksi besar-besaran. “Kalau laporan kami diabaikan, siap-siap saja! Kami akan turun ke jalan untuk menuntut keadilan,” serunya penuh semangat.
Hingga berita ini di terbitkan kami tetap berupaya menghubungi pihak terkait bersambung
Redatur : Ard/ kalteng