Kuwu Terpilih Desa Sukareja, Bantah dan Klarifikasi Terkait Larangan Garap Sawah

Indramayu, Matapersitiwa.id – Beredar issue kabar terkait pelarangan petani untuk menggarap sawah yang berada di wilayah desa Sukareja, kecamatan Balongan kabupaten Indramayu Jawa Barat. Kuwu terpilih pasca pemilihan Kuwu serentak tahun 2025

Padi adalah sumber pokok kehidupan bagi manusia khususnya rakyat Indonesia. Indramayu terpilih sebagai penyumbang beras terbesar di Indonesia, pada tahun 2023 dan diresmikan sebagai lumbung padi nasional.

Bacaan Lainnya

Beredar kabar berita issue sengketa perselisihan antara kepala desa yang lama dan yang terpilih terkait tanah penyangga atau tanah garap sawah yang biasanya kelola oleh masyarakat setempat pada umumnya.

Yanto yang akrab disapa Jepang memberikan klarifikasi kepada awak media dalam hal ini menyampaikan, dirinya tidak pernah melarang dan perlu diluruskan sumber beritanya.

“Saya ingat pada waktu saya mencalonkan diri sebagai kandidat peserta pilwu di desa sukareja, saya berjanji ketika nanti terpilih garapan sawah penyangga yang diberikan hak guna pakai dari Pertamina dipastikan warga desa sukareja yang tidak memiliki sawah dan nanti jika hasil silahkan kompensasi hak garap sawah ditunaikan untuk nantinya dimasukan ke kas desa sebagai pendapatan desa”, Ujarnya.

Yanto menambahkan, dirinya hanya ingin membenahi birokasi dengan sologan Beberes desa sesuai program bupati Indramayu Lucky Hakim.

“Saya tidak melarang bentuk apapun untuk para petani namun saya juga mengingatkan bahwa kita juga harus bisa memberikan edukasi serta mendukung penuh para petani, tanpa petani kepemerintahan desa tidak akan berjalan maksimal karna roda perekonomian tumbuh maju karna ada sektor pertanian”, Tambahnya.

Ia mengatakan berita yang diterbitkan oleh salah satu media online hanya berdasarkan informasi sepihak dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

“Saya juga menginginkan duduk bareng bersama kepala desa lama yang mungkin nanti akan digantikan saya setelah dilantik dibulan febuari 2026 nanti, untuk kemajuan desa serta menyampaikan keluh kesah selama ini yang belum terpenuhi”, Sambung Jepang.

Yanto juga menegaskan bahwa dirinya siap menerima kritik dan saran ketika sudah sah menjadi kepala desa dan menjalankan program-program yang sudah disiapkan serta meminta seluruh masyarakat juga terlibat dalam memajukan desa dan siap bersaing di era globalisasi.

“Kami akan melakukan gebrakan kerja cepat dalam 100 hari kepempimpinan saya. Untuk sektor pertanian kami akan selalu utamakan agar tetap menjadi suplai padi terbaik di kecamatan Balongan”, Imbuhnya.

Yanto berharap kepada semua masyarakat kususnya desa sukareja siap menjadi pilar dalam beberes desa serta tidak mudah terpancing provokasi yang nantinya merugikan kita semua.

“Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat desa Sukareja yang sudah menyukseskan pilwu dan alhamdulillah ini adalah kemenangan masyarakat bukan saya tapi warga yang menginginkan perubahan”, Tukasnya.

(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *