Bandung – Polsek Cileunyi, Polresta Bandung, bersama tim gabungan berhasil menjaring 21 orang dalam operasi penertiban premanisme. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons atas keresahan masyarakat terhadap ancaman premanisme dan bertujuan mengembalikan ketertiban umum.
Kegiatan Satuan Tugas (Satgas) ini menunjukkan sinergi kuat antarinstansi. Operasi dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Aep Suhendi dan Kapolsek Cileunyi, AKP Anggy Prasetiyo.
Tim gabungan yang terlibat sangat komprehensif, mencakup personel dari berbagai satuan di Polresta Bandung (Intelkam, Reskrim, Narkoba, Binmas, Lantas, Samapta), Polsek Cileunyi, Sat Reskrim Polda Jabar, Provos Polda Jabar, Personil PM, serta mitra dari Pemerintah Kabupaten Bandung, yaitu Dinas Sosial dan Satpol PP Kabupaten Bandung yang diwakili oleh Kabid Ops Satpol PP.
Dalam operasi tersebut, Satgas berhasil menjaring 21 orang yang diduga terlibat dalam aktivitas premanisme yang meresahkan. Mayoritas dari mereka, sebanyak 17 orang, diketahui berprofesi sebagai juru parkir di sekitar wilayah Cileunyi.
Selain itu, empat (4) orang lainnya yang disebut sebagai matel (diduga penagih utang dengan cara yang melanggar hukum) juga turut diamankan. Ke-21 orang yang terjaring berasal dari berbagai desa di Kecamatan Cileunyi, seperti Cileunyi Wetan, Cileunyi Kulon, Cimekar, hingga dari luar wilayah seperti Ujung Berung dan Tanjungsari.
Penegasan Kapolsek Cileunyi
Menanggapi hasil operasi ini, Kapolsek Cileunyi, AKP Anggy Prasetiyo, menegaskan bahwa penanganan premanisme ini tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga pada aspek pembinaan.
“Kegiatan Satgas ini bertujuan ganda. Pertama, penegakan hukum dan penindakan tegas terhadap pelaku yang terbukti melakukan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat,” jelas AKP Anggy.
“Kedua, kami berupaya untuk melakukan pembinaan dan rehabilitasi agar para pelaku ini dapat diarahkan ke sektor produktif dan berkontribusi positif bagi perekonomian, bukan malah menjadi ancaman bagi lingkungan,” jelasnya.
Kapolsek menambahkan bahwa keempat orang yang teridentifikasi sebagai matel telah dibawa ke Polsek Cileunyi untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan pelanggaran hukum.
Sementara untuk belasan juru parkir dan pelaku premanisme lainnya, pembinaan akan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial untuk mencari solusi jangka panjang.
“Kami berkomitmen penuh untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban masyarakat dari ancaman premanisme. Situasi selama kegiatan berlangsung aman dan kondusif, dan kami akan terus melakukan upaya pencegahan serupa,” pungkas AKP Anggy.***