Pemeliharaan Sekolah Terabaikan, Kepala SDN 3 Mancagahar Garut Didesak Diperiksa

Garut, Mata-Peristiwa.id – Kondisi memprihatinkan terlihat di SD Negeri 3 Mancagahar, Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Garut, yang diduga mengabaikan aspek kebersihan serta pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah. Padahal, kebersihan dan pemeliharaan lingkungan sekolah menjadi faktor penting dalam mendukung kenyamanan belajar serta kesehatan siswa dan guru.

Dalam pantauan tim awak media pada Kamis (13/8/2025), ditemukan sejumlah fasilitas sekolah yang tidak terawat. Mulai dari plafon ruang kelas yang rusak hingga kamar mandi atau WC yang kotor dan berbau menyengat. Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar terkait penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang setiap tahun diterima sekolah.

Kepala Sekolah Mengelak Soal Pemeliharaan

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah berinisial RS menyatakan bahwa biaya pemeliharaan tidak cukup untuk melakukan perbaikan besar, khususnya plafon sekolah yang sudah rusak parah. “Anggaran rehab plafon itu bisa sampai puluhan juta, sedangkan biaya pemeliharaan sangat minim dan tidak akan cukup,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Namun, alasan tersebut dinilai tidak sepenuhnya bisa diterima. Sebab, menurut aturan, dana BOS dapat digunakan untuk perawatan gedung, pengecatan, perbaikan atap, jendela, pintu, hingga perbaikan fasilitas seperti meja, kursi, dan kamar mandi sekolah. Dengan demikian, dugaan adanya pengabaian pemeliharaan dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana BOS pun mencuat.

Fasilitas Sekolah Rusak dan Tidak Layak

Berdasarkan penelusuran di lapangan, kondisi bangunan sekolah tampak sangat tidak terawat. Plafon di beberapa ruangan dibiarkan berlubang, cat dinding tembok sudah mengelupas, dan pintu ruang kelas dalam keadaan rusak. Sementara itu, kamar mandi sekolah terlihat jorok, tidak terurus, serta menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mengganggu kesehatan dan kenyamanan siswa.

Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan prinsip utama penggunaan dana BOS yang salah satunya bertujuan meningkatkan mutu layanan pendidikan melalui perbaikan sarana dan prasarana.

Dugaan Manipulasi Anggaran BOS

Dugaan yang lebih serius muncul terkait adanya indikasi manipulasi penggunaan dana BOS. Meski setiap sekolah wajib menempelkan papan informasi penggunaan anggaran BOS, publik menilai bahwa realisasi anggaran tidak sepenuhnya digunakan untuk pemeliharaan sekolah.

Beberapa laporan menyebutkan adanya praktik rekayasa laporan pertanggungjawaban, termasuk penyalahgunaan dana BOS yang seharusnya dialokasikan untuk pemeliharaan gedung. Jika benar, hal ini bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian negara.

Desakan Evaluasi dan Pemeriksaan

Minimnya klarifikasi dari pihak sekolah serta kondisi fasilitas yang memprihatinkan memicu desakan dari masyarakat agar Dinas Pendidikan Kabupaten Garut segera melakukan evaluasi menyeluruh. Selain itu, publik juga mendorong aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan, untuk memeriksa pengelolaan dana BOS di SDN 3 Mancagahar.

Tidak hanya di sekolah ini, sejumlah dugaan penyalahgunaan dana BOS di beberapa sekolah lain di Kabupaten Garut juga mulai mencuat ke permukaan. Fenomena ini mengindikasikan adanya persoalan serius dalam pengawasan penggunaan dana pendidikan.

Dampak Buruk Bagi Siswa

Apabila masalah ini tidak segera ditangani, dampaknya akan sangat besar bagi siswa. Lingkungan sekolah yang kotor dan gedung yang rusak dapat mengganggu konsentrasi belajar, bahkan membahayakan kesehatan. Padahal, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan sehat bagi generasi penerus bangsa.

Harapan Publik

Masyarakat berharap kasus ini tidak hanya berhenti pada pemberitaan, tetapi juga ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Transparansi dalam pengelolaan dana BOS harus benar-benar ditegakkan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh siswa, bukan malah disalahgunakan.

Jika evaluasi dan pengawasan berjalan dengan baik, maka ke depan sekolah-sekolah di Garut, khususnya SDN 3 Mancagahar, bisa menjadi tempat belajar yang layak, bersih, dan mendukung tercapainya kualitas pendidikan yang lebih baik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *