Petani Langut Protes Lambannya Penyaluran Pupuk Subsidi, DKPP Janji Evaluasi

Indramayu-mataperistiwa.id -Petani Desa Langut, Kecamatan Lohbener, menyoroti lambannya pendistribusian pupuk bersubsidi meski stok di Kabupaten Indramayu tercatat mencukupi. Hal itu mereka sampaikan dalam Rapat Kordinasi (Rakor) Persiapan penyaluran Pupuk Subsidi yang digelar di balai desa Langut kec.lohbener bersama Pupuk Indonesia, Selasa (29/07/2025).

Rakor dipimpin Account Executive Pupuk Indonesia, Yadi, dihadiri 17 distributor, perwakilan 487 kios pupuk, Babinsa, Kuwu Langut, serta puluhan petani.

“Indramayu memiliki stok sekitar 73.800 ton urea dan 490.000 ton NPK untuk lahan 300 ribu hektare. Namun penyaluran hanya bisa diberikan kepada petani yang terdaftar di RDKK,” jelas Amin, salah satu distributor.

Bacaan Lainnya

Harga eceran tetap berada di kisaran Rp 225–230 per kg, sesuai regulasi. DKPP mengakui masih menunggu petunjuk teknis terbaru guna menerapkan skema distribusi langsung ke Gapoktan yang rencananya akan disulap menjadi koperasi agar akses petani kian mudah.

Para petani mengeluhkan bahwa, hingga pertengahan musim tanam, pupuk sering datang terlambat sehingga memaksa mereka membeli non‑subsidi dengan harga jauh lebih tinggi. “Kalau distribusi tepat waktu, kami tak perlu nombok,” kata Darto, petani setempat.

DKPP berkomitmen menuntaskan juknis dalam waktu dekat dan menggelar evaluasi berkala dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan pupuk tersalurkan tepat sasaran dan tepat waktu di desa‑desa, termasuk Langut.

(R’eka)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *