GARUT, mata-peristiwa.id – Pemerintah terus memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas gizi pelajar melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini ditandai dengan peluncuran resmi program MBG di Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Reksa Semesta, yang berlokasi di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Senin (18/8/2025).
Acara peresmian dimulai pukul 10.00 WIB dan berlangsung meriah dengan kehadiran berbagai tokoh penting dari unsur pemerintahan, pendidikan, kesehatan, dan aparat keamanan. Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Camat Sukawening, Ketua MUI, Kapolsek dan Danramil Sukawening, Kepala Desa Pasanggrahan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta perwakilan kepala sekolah tingkat SD, SMP, hingga SMK sebagai penerima manfaat program.
Sinergi Pemerintah dan Aparat
Danramil Sukawening, Lettu Jajang Nasiban, menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah menghadirkan program MBG hingga ke tingkat kecamatan. Ia menilai MBG merupakan bentuk nyata upaya menjaga ketahanan pangan dan kesehatan generasi muda.
“Program ini bukan hanya memberikan asupan bergizi bagi siswa, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan aparat keamanan. Untuk menjaga kondusivitas, Babinsa akan ikut mengawal penyaluran agar tidak ada laporan negatif, seperti kasus makanan basi yang viral di media sosial,” ujarnya.
3.800 Siswa Jadi Penerima Manfaat
Dalam tahap awal, sebanyak 3.800 siswa dari empat sekolah di Kecamatan Sukawening ditetapkan sebagai penerima manfaat MBG melalui dapur gizi yang dikelola Yayasan Reksa Semesta. Program ini disambut antusias oleh para guru dan orang tua karena diyakini mampu meningkatkan kesehatan sekaligus prestasi belajar siswa.
Perwakilan Camat Sukawening yang diwakili Ketua MUI, H. Djuanda, menegaskan pentingnya program ini untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak.
“Ini bentuk kepedulian pemerintah dalam memastikan setiap pelajar memperoleh asupan gizi seimbang setiap hari,” katanya.
Dukungan Yayasan dan Masyarakat
Perwakilan Yayasan Reksa Semesta, Aneu, menuturkan bahwa dapur gizi yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi pelajar, namun juga bagi kelompok rentan lainnya seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program ini, menurutnya, sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru dan menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Dapur gizi ini bukan hanya milik yayasan, tapi hasil kolaborasi dengan masyarakat sekitar. Harapannya semua pihak bisa bersinergi agar dapur tetap berjalan, tidak hanya untuk Desa Pasanggrahan, tetapi juga desa-desa lain dalam radius jangkauan dapur,” jelasnya.
Ia menambahkan, secara bertahap jumlah penerima manfaat akan ditingkatkan hingga mencapai 4.000 orang, disesuaikan dengan kapasitas dapur dan tenaga kerja yang tersedia.
Harapan ke Depan
Peluncuran MBG di Sukawening mendapat sambutan positif dari masyarakat. Selain memberi manfaat langsung berupa makanan bergizi gratis, program ini diharapkan mampu menekan angka stunting serta meningkatkan kualitas kesehatan pelajar.
Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau aman dan kondusif berkat sinergi antara pemerintah kecamatan, TNI-Polri, tokoh agama, serta masyarakat. Program MBG diharapkan menjadi awal baik dalam pemerataan akses gizi seimbang dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Garut.
Pewarta : irwi