Bandung – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya kericuhan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan di kawasan Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas) Jalan Tamansari, Kota Bandung pada Senin, 1 September 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
Farhan menegaskan, penyampaian pendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin oleh konstitusi. Aspirasi mahasiswa merupakan bagian penting dari demokrasi yang patut dihormati dan didengar dengan penuh kebijaksanaan.
Kendati begitu, proses penyampaian pendapat juga tetap harus mengacu pada aturan yang ada dengan mengedepankan semangat mencari solusi bersama. Harapannya, tentu saja untuk memiminialisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Pemkot Bandung tentu saja sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita semua di masa mendatang, agar semua pihak dapat sama-sama menahan diri dan fokus pada perbaikan Indonesia sesuai dengan keinginan kita bersama,” ungkap Farhan di Balai Kota Bandung, Selasa 2 September 2025.
Farhan mengingatkan, lingkungan kampus memiliki kedaulatan sekaligus sebagai zona aman bagi para mahasiswa untuk belajar, berdiskusi, serta menyampaikan gagasan, dan siapapun yang berada di dalamnya berhak merasakan perlindungan.
Namun di tengah situasi dan kondisi seperti sekarang ini, semua pihak juga harus sama-sama berkomitmen untuk mewujudkan semangat yang sama.
“Semoga ke depan dapat menjadi pelajaran bersama. Saat ini, Pemkot Bandung akan lebih fokus meminimalisir agar peristiwa-peristiwa serupa tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Wali Kota menekankan, hal terpenting saat ini adalah keselamatan seluruh warga Bandung, termasuk mahasiswa, menjadi prioritas utama.
Untuk itu, Pemkot Bandung akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan situasi tetap terkendali dan kondusif.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, aparat keamanan, serta sivitas akademika untuk bersama-sama menjaga Kota Bandung tetap damai.
“Bandung harus menjadi ruang yang aman untuk beraktivitas, belajar, berdiskusi, dan menyampaikan aspirasi. Saya percaya, dengan semangat kebersamaan dan saling menjaga, kita dapat melewati situasi ini tanpa memperlebar perbedaan, melainkan memperkuat persatuan dan kedamaian di Kota Bandung yang kita cintai,” ujarnya.
“Saya harap semua pihak bisa menahan diri, mengedepankan dialog, serta menjaga Bandung sebagai kota yang demokratis, penuh rasa kekeluargaan, dan teladan dalam merawat persatuan,” tutupnya.***
Sumber : Kepala Diskominfo Kota Bandung