Indramayu mataperistiwa.id -Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) bekerja sama dengan Yayasan SAPA Institute dan Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu mengadakan workshop media untuk meningkatkan pemahaman dan sensitivitas terhadap isu Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR). Acara yang bertema ” For SRHR and Gender Justice Campaign in Indramayu District”, bertempat di Aula Hotel Trisula kabupaten Indramayu, Rabu (12/03/2025).
Isu HKSR dan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS) masih tabu di masyarakat dan cenderung dikaitkan dengan pandangan negatif sehingga kerap terabaikan. Padahal edukasi terkait isu ini penting untuk dikonsumsi masyarakat.
Hal ini diperparah dengan pemberitaan di media yang seringkali dilaporkan secara tidak akurat dan menginterpretasikan norma dan nilai yang keliru. Dalam beberapa pemberitaan, masih kerap ditemui menggunakan diksi yang diskriminatif, menyudutkan korban, dan belum memiliki sudut pandang keadilan gender, yang pada akhirnya semakin memperkuat ketabuan di masyarakat.
Dalam kesempatan ini perwakilan dari Yayasan Sapa Institute, Badru Tamam Mifka menyampaikan hak kesehatan seksual dan reproduksi yang harus dipahami oleh para remaja bertujuan untuk mendapatkan hak yang adil dan memadai terhadap layanan kesehatan reproduksi yang aman.
“Workshop media ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengenal isu HKSR secara menyeluruh. Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan peningkatan kapasitas untuk peliputan dan kode etik peliputan yang ramah terhadap korban dari praktisi media”, ucap Badru.
Ketua Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu, Yuyun Khoerunnisa mengatakan pentingnya edukasi dan sosialisasi bagi remaja dalam hak kesehatan seksual reproduksi. Bahwa tema ini masih di anggap tabu oleh sebagian masyarakat, edukasi HKSR sangan krusial guna mencegah pernikan anak, kekerasan seksual.
Tujuan dalam program HKSR ini untuk mendorong dan mengedukasi para remaja untuk berani bersuara atau melaporkan tentang bentuk kekerasan apapun yang di alami ataupun menyaksikan. masih banyak kasus kekerasan yang tidak terungkap karena korban tak bersuara, kata Yuyun.
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu bersama mitra berharap dengan menggandeng media sebagai mitra untuk mengkampanyekan HKSR kepada seluruh masyarakat khususnya para remaja akan pentingnya hak kesehatan seksual untuk bersuara, pungkasnya.
(R’eka)