Oknum Guru SMP Negeri 1 Lamongan Lakukan Kekerasan Tampar Berkali – kali Dan Dorong Siswa

Lamongan – mataperistiwa.id – SMP Negeri 1 Kembangbahu Lamongan terkenal dengan segudang prestasinya ,hal itu terlihat dengan adanya piala yang berderet di pintu masuk gedung sekolah , maka tidak heran jika sekolah  yang beralamat di Jl.Raya Kembangbahu No 6. Kecamatan Kembangbahu , Kabupaten Lamongan ini selalu mendapatkan penghargaan dan juga menjadi salah satu sekolah favorit di Daerah Lamongan.

Namun sangat di sayangkan sekolah dengan segudang prestasi dan sederet penghargaan tersebut , harus tercoreng dan di pertaruhkan Marwah dan nama baiknya, akibat ulah oknum seorang guru yang tidak bisa mengendalikan emosi nya saat jam pembelajaran.

Elly Hendri Astuti seorang guru Bahasa Indonesia , beberapa waktu lalu telah menggemparkan dunia pendidikan, dengan melakukan aksi kekerasan fisik dengan cara menampar berkali-kali , hingga mendorong dengan keras ,terhadap siswa Satria Eko Prabowo (14) Siswa kelas VIII D yang mengakibatkan lebam dan lecet pada pipi,mata ,dan leher sang murid ,yang kejadian berawal dengan panggilan yang di tujukan kepada nya (oknum guru) dengan memanggil namanya saja tanpa embel-embel “Ibu/Bu”,yang dalam keterangan Satria saat di panggil Oknum guru tersebut sedang menerima telpon.

Di rasa ada yang mengganjal Tim Media kembali mendatangi pihak sekolah untuk bertemu dengan Kepala Sekolah ,namun Kepala Sekolah tidak di tempat karena sedang mengambil penghargaan Adiwiyata Mandiri di Jakarta dan  di temui oleh Riki Cahaya Putra (30) selaku Kepala Humas di Sekolah tersebut.

Dalam keterangannya Riki mengatakan ” Setelah berdamai dengan korban , Ely Hendri Astuti tidak lagi mengajar di sekolah tersebut , melainkan telah dikaryakan di kantor Dinas Pendidikan Lamongan.Bu Eli sudah tidak mengajar di sini lagi ,setelah ada perjanjian damai dengan pihak korban”,terangnya.

Lebih lanjut , Riki juga menyampaikan pesan dari Kepala Sekolah Ibnu Yaqson, bila ada yang menanyakan terkait kasus Eli, agar pihaknya menjawab dengan mengatakan langsung klarifikasi ke Dinas Pendidikan.

“Sesuai pesan dari Bapak silahkan klarifikasi ke Dinas Pendidikan Lamongan,”lanjutnya.

Hal yang sama juga di sampaikan Fitria 30 ibu kandung dari Satria saat di temui di rumah nya pihaknya menuturkan “Saya sangat bersyukur dia (Eli) sudah tidak mengajar lagi di Sekolah tersebut , takut jika masih mengajar akan terulang kembali kejadian biadab itu , sebagai wali murid kami tidak menuntut berlebihan, bisa saja kami mengambil langkah hukum , tapi kami sekeluarga kasihan dan menaruh rasa iba kepadanya,” tutur Fitria.

Sementara itu belum cukup untuk menggali kasus kekerasan yang menimpa Satria kembali menghubungi  Dr. Ninik Rahayu, SH, MS selaku Aktivis Perlindungan Anak yang sempat hadir kerumah satria.

Dalam keterkaitan ini Ninik menyampaikan “Bu Kadis dan Pak  Kabid telah datang langsung menemui keluarga korban, jika berkenan silahkan tanyakan langsung pada Kadis Pendidikan Lamongan,” kata Ninik

Ninik juga menambahkan “Terkait dengan laporan tersebut kami juga sudah melaporkan ke Bupati lamongan, monggo langsung saja klarifikasi langsung kepada Dinas langsung, harapan kami tidak terjadi lagi, kita sudah turun langsung ke lapangan dan yang terpenting bagi kami kasus ini sudah selesai,”imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Ir. Munif Syarif, MM. saat di tamui awak media  menyampaikan , bahwa dirinya sangat menyayangkan dan kecewa terhadap tindak kekerasan yang di lakukan oleh oknum guru tersebut , menurut nya semarah – marah nya pendidik kepada siswanya tidak sepatutnya melakukan aksi kekerasan fisik seperti yang di lakukan oleh guru Bahasa Indonesia itu.

“Ya sangat kecewa , seharusnya tidak sampai terjadi hal itu, jadi semarah apapun kita kepada mereka,tidak sepatutnya kita melakukan tindak kekerasan seperti itu, dan Bu Eli sudah tidak mengajar lagi sudah kami tarik ke sini (Dispendik),”pungkasnya .  bersambung  .(R/Et)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *