Gresik , mataperistiwa.id– Pembangunan Gedung Revitalisasi sekolah UPT SDN 139 di Dusun Banggle Desa Tenggor kecamatan Balongpanggang kabupaten Gresik diduga kuat mark up material . Jumat 21/11/2025.
Papan informasi proyek
yang dilaksanakan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan ( P2SP ) . Sumber dana dari APBD TA 2025 Rp 699.679.762 , dengan waktu pelaksanaan mulai 1 Oktober 2025 sampai 31 Desember 2025.
Sementara itu diarea pembangunan beberapa kuli dan tukang bangunan di tanya awak media ” Pak tukang, apakah genteng bekas ini di gunakan lagi..? Pak tukang yang tidak mau di sebut namanya mengatakan, ” Genteng bekas tidak di pakai lagi pak .” ucapnya .
Beberapa menit kemudian awak media bertanya lagi , ” Kenapa tidak di gunakan pak ? Kan genteng masih bagus itu bisa di gunakan.” jelasnya .
Akhirnya pak tukang dan kuli menjawab, ” Memang genteng kelihatan bagus, tetapi banyak yang retak seperti rambut sekilas tidak kelihatan retak , apabila di pasang tidak tahan lama nanti mengalami kebocoran,” jelasnya.
Selang 2 hari awak media konfirmasi dan di temui Kepala Sekolah Siti Mufarroha bersama Komite antara lain Kepala Desa Tenggor yang merangkap Ketua Pelaksana Pembangunan Revitalisasi Gedung UPT SDN 139.
Saat awak media bertanya ” Apakah genteng bekas di gunakan lagi..?
Keduanya menjawab bersama ” Memang saya akui genteng bekas akan kita pakai lagi, karena pembangunan gedung SDN 139 sifatnya revitalisasi bukan dari nol .Kalau tukang dan kuli mengatakan genteng apabila di pakai tidak tahan lama karena di anggap rusak, dia tidak faham , padahal tukang dan kuli lebih faham dari pada kepala sekolah dan ketua pelaksana .Jadi intinya barang yang bisa di gunakan boleh di pakai lagi,” tegas Kepala Sekolah dan Kepala Desa Tenggor selalu Komite.
Apakah tidak bahaya , genteng bekas yang retak dipakai lagi , padahal semua sudah dianggarkan oleh Pemerintah.
Di tempat terpisah awak media bertemu dengan wali- wali murid saat menjemput anaknya dan bertanya pada salah satu wali murid , bagaimana tanggapannya apabila genteng bekas sudah retak di pasang lagi .
Salah satu wali murid mengatakan ” Saya tidak ingin ada musibah dikemudian hari , lebih baik sekarang bongkar saja biar tidak berbahaya dan nanti kalau dipasang akan cepat bocor dan rusak . Bagaimana ya pak sudah ada anggarannya kok genteng bekas di pasang lagi, wes dibongkar saja pak bahaya.” tegasnya.
Pemerintah memberikan yang terbaik supaya anak-anak sekolah bisa belajar dengan tenang, saat hujan tidak ada kebocoran dan jangan sampai ada kejadian musibah genteng sekolah ambruk gara – gara genteng yang sudah retak dipakai lagi .
Kenapa !!! masih ada oknum yang ingin mencari keuntungan untuk kepentingan pribadi tidak peduli dengan pembelajaran dan masa depan anak didiknya , diduga ini sengaja mencoreng nama baik Instansi Pendidikan.
Kaperwil / Et


