GRESIK , mataperistiwa.id — Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Kebomas menggelar pertemuan rutin yang diikuti oleh seluruh kader PKK dari 10 kelurahan dan 11 desa di Pendopo Sentono jln Sunan Giri Kecamatan Kebomas.
Acara dihadiri oleh Ibu Wahyu Tri Joko Efendi Ketua Tim PKK Kebomas , Hidayatul Muslimah Sekcam Kebomas dan Ibu – ibu PKK se Kec.Kebomas .Rabu 14/10/2025.
Kegiatan pelatihan membatik menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah edukasi dan pemberdayaan bagi para ibu-ibu anggota PKK.
Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Kecamatan Kebomas itu mengusung tema “Membatik dengan Cinta, Melestarikan Warisan Bangsa, Mewujudkan Ekonomi Kreatif”.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta mendapatkan edukasi dan pelatihan dasar batik tulis yang dipandu oleh Ibu Kepala Desa Giri beserta anggota pengrajin batik lokal dari Qurrasi Giri sebuah komunitas yang selama ini aktif mengembangkan batik khas Gresik berbasis kearifan lokal.
Ibu Wahyu Ketua TP PKK Kecamatan Kebomas mengatakan ” Saya apresiasi untuk semua ibu – ibu dan mensupport atas kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap batik sebagai warisan budaya nasional, tetapi juga menjadi langkah nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui keterampilan kreatif.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak para ibu-ibu PKK agar tidak hanya mencintai batik sebagai budaya bangsa, tetapi juga mampu menghasilkan karya batik tulis yang bernilai ekonomi. Harapannya keterampilan ini dapat dikembangkan menjadi usaha ekonomi kreatif di masing-masing kelurahan dan desa,” ujar Ketua TP PKK Kebomas.Pukul 11.25 wib.
Selain sesi pelatihan, kegiatan juga diisi dengan diskusi interaktif mengenai pengelolaan usaha kecil menengah (UKM) berbasis kerajinan, serta pameran mini yang menampilkan hasil karya batik dari beberapa desa binaan PKK.
Ibu Wahyu Tri Joko Camat Kebomas menyampaikan ” Kita dukung penuh terhadap inisiatif PKK. Ia menilai, kegiatan ini selaras dengan program pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan sosial ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.
“Batik bukan hanya warisan budaya, tetapi juga peluang ekonomi. Kami mendukung penuh langkah PKK Kebomas yang terus berinovasi dan berdaya dalam menciptakan nilai tambah bagi masyarakat,” jelasnya.
Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan, mulai dari pengenalan motif, teknik mencanting, pewarnaan, hingga proses fiksasi kain batik.
Sementara Hidayatul Muslimah Sekcam Kebomas berharap ” Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan muncul semangat dan inovasi baru di kalangan kader PKK di tiap Desa dan Kelurahan untuk terus berkarya, melestarikan budaya batik, dan mengembangkan potensi ekonomi keluarga melalui kreativitas dan kerja sama yang produktif.” pungkasnya (Et)