Kasus DBD Meningkat di Musim Hujan, Puskesmas Larangan Badung Kesulitan Alat Fogging

Pamekasan, Mata-periatiwa.id – Memasuki musim hujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan di wilayah Kabupaten Pamekasan. Jawa timur Di Puskesmas Larangan Badung, kecamatan Palengaan, tercatat sebanyak 32 kasus DBD sepanjang tahun 2024, dengan rincian 22 kasus terjadi pada anak-anak usia 2 hingga 15 tahun, sementara 10 kasus lainnya dialami oleh orang dewasa dan lansia. Sabtu, (11/01/25)

Memasuki Januari 2025, sudah ada 3 kasus baru yang terkonfirmasi, seluruhnya menyerang anak-anak usia 3 hingga 10 tahun dari tiga desa, yakni Angsanah, Kacok, dan Larangan Badung. Informasi ini disampaikan oleh Umam, Penanggung Jawab (PJ) DBD di Puskesmas Larangan Badung.

Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, Saifudin, M.Si., menanggapi peningkatan ini dengan mengimbau masyarakat untuk waspada dan menerapkan langkah 3M, yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, pihaknya juga melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lokasi kasus, disusul dengan abatisasi untuk membasmi jentik nyamuk.

Namun, pelaksanaan fogging untuk membunuh nyamuk dewasa menjadi tantangan tersendiri. “Alat fogging milik Puskesmas Larangan Badung mengalami kerusakan setelah terbakar saat penyemprotan di rumah warga. Untuk sementara, puskesmas ini dapat berkolaborasi dengan puskesmas lain yang memiliki alat serupa,” ujar Saifudin.

Sementara itu, Umam menyampaikan bahwa puskesmas terus melakukan upaya pencegahan, seperti penyuluhan kepada masyarakat melalui posyandu. “Di bulan Desember 2024, banyak masyarakat yang meminta fogging, dan kegiatan ini sudah rutin dilakukan setiap bulan. Namun, sejak alat kami terbakar, kami kesulitan melanjutkan kegiatan fogging. Saat ini, fokus kami adalah penyuluhan dan pemberantasan jentik nyamuk di kamar mandi,” ungkap Umam.

Pihak Puskesmas Larangan Badung mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung upaya pemberantasan sarang nyamuk agar dapat memutus rantai penyebaran DBD. Pemerintah juga diharapkan segera menyediakan alat fogging baru agar penanganan DBD dapat berjalan lebih maksimal.

Reporter : Erni

Editor : Redaksi***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *