Gresik, mataperistiwa.id – Untuk ketiga kalinya, Teater Jurnalis kembali meramaikan Gelaran Festival Nasi Krawu Vol.3 Komunitas Wartawan Gresik (KWG) di Wisata Alam Gosari (Wagos), Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Minggu (1/6/2025).
Kali ini, sang Sutradara Didik Hendri Telisik Hati dari Media Online Bumi Nusantara News (BN News) menampilkan lakon “Ojo ongso-ongso koyok cacing nguntal klopo, ora kuntal malah ciloko” (Hidup itu apa adanya, jangan memaksakan diri, apalagi egois, bisa-bisa malah celaka).
Dalam performancenya di hadapan ribuan pengunjung Wisata Alam Gosari (WaGos), Miftahul Arif CNN TV berperan sebagai Pak Kades, Didik Telisik Hati BN News sebagai Kyai, Dyo Cahyono Pojok Kiri sebagai Provokator, dan Moh. Sugeng berperan sebagai Pengangguran.
“Dalam teater kali ini, kami sengaja menyentil terkait masih banyaknya pengangguran di tengah derasnya industrialisasi yang ada di Kabupaten Gresik. Dan permasalahan pengangguran ini harus segera diatasi, agar masyarakat tidak semakin menderita, karena dampak pengangguran berakibat pada kemiskinan,” beber Didik yang juga penulis buku “Telisik Hati” dan “Perang Tanpa Pasukan” ini.
Mendapati tampilan Teater Jurnalis yang menyinggung masalah pengangguran di Gresik ini, Plt. Bupati Gresik dr. H. Asluchul Alif malah membenarkan kondisi tersebut. Dokter Alif sapaan akrabnya justru mengakui jika Gresik kini menjadi kota padat modal, bukan padat karya.
“Meski Gresik disebut-sebut sebagai daerah dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tertinggi di Jawa Timur, namun dampaknya terhadap lapangan kerja sangat terbatas. Gresik investasi terbesar se-Jawa Timur, tapi kontribusi perekrutan tenaga kerja itu kecil,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Kendati begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik telah memiliki Peraturan daerah (Perda) nomor 7 tahun 2022, tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan. Perda tersebut merupakan implementasi dari amanat konstitusi (perundangan) yang menegaskan hak setiap warga negara Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
“Untuk itu, Pemkab Gresik dalam hal ini Disnaker akan terus bersinergi bersama DPRD Gresik berjibaku mengurangi angka pengangguran. Oleh karena itu, dalam Perda Ketenagakerjaan tersebut telah diatur bahwa perusahaan di Gresik dalam rekrutmen tenaga kerja wajib 60 persen menyerap warga ber-KTP Gresik atau tenaga kerja lokal,” tandasnya penuh semangat.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Gresik memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Festival Nasi Krawu Vol. 3 yang diselenggarakan oleh Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional. Acara ini digelar di kawasan Wisata Alam Gosari (Wagos), Kecamatan Ujungpangkah,Gresik.
Sejak pagi, ratusan warga memadati kawasan Wagos. Sebanyak 1.000 bungkus nasi krawu disiapkan dan disusun membentuk tumpeng raksasa setinggi tiga meter, sebagai simbol kekayaan kuliner khas Gresik.
Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, dalam sambutannya menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tahunan ini. Ia mendorong agar ke depan Festival Nasi Krawu dapat diselenggarakan di berbagai destinasi wisata desa lainnya di Gresik, sebagai upaya mengenalkan potensi lokal ke tingkat regional hingga nasional.
“Ini adalah kali ketiga KWG mengadakan Festival Nasi Krawu, dan kali ini dilaksanakan di Wagos. Pemkab Gresik sangat mengapresiasi semangat teman-teman wartawan. Semoga tahun depan, festival ini bisa digelar di lokasi wisata desa lainnya di Kabupaten Gresik, agar potensi daerah kita semakin dikenal luas,” jelasnya.
Senada dengan Plt Bupati, Ketua DPRD Kabupaten Gresik, Muhammad Syahrul Munir, turut mengapresiasi inisiatif KWG. Ia menilai kegiatan ini mampu memperkuat identitas budaya lokal dan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Gresik yang semakin maju dan berperadaban.
“KWG telah menjalankan peran penting dalam menyajikan informasi yang valid dan faktual. Festival ini adalah bentuk nyata upaya merawat tradisi di Kabupaten Gresik, yang menjadi fondasi menuju Gresik yang lebih maju dan berperadaban,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua KWG, Miftahul Arif, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini merupakan bentuk kontribusi wartawan tidak hanya dalam pemberitaan, tetapi juga dalam menyampaikan ide-ide kreatif yang mampu mengangkat potensi lokal.
“Festival Nasi Krawu ini merupakan bagian dari peringatan Hari Pers Nasional. Kami ingin menunjukkan bahwa wartawan juga bisa berkontribusi dalam promosi budaya dan pariwisata. Dengan semangat kolaborasi dan cinta terhadap budaya lokal, Festival Nasi Krawu menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara media dan pemerintah dapat melahirkan kegiatan yang bermanfaat, edukatif, dan menghibur masyarakat,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan Festival Nasi Krawu ini, KWG juga bekerja sama dengan sejumlah pihak. Diantaranya Dispendukcapil yang memberikan layanan pembuatan akta kelahiran serta rekam dan cetak KTP/KIA, Polres Gresik yang menggelar sosialisasi SIM Internasional, PMI yang menyediakan layanan cek kesehatan gratis, serta Yayasan Fajar Trilaksana, sebuah lembaga bantuan hukum memberikan konsultasi hukum gratis.
Sementara itu, Ketua Pengelola Wisata Alam Gosari, Misbakhud Dawam, menyebut festival ini sangat membantu dalam mempromosikan destinasi wisata di desanya. “Hingga sore hari, tercatat ada sekitar lima ribu pengunjung yang datang,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia Festival Nasi Krawu Vol.3 memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang telah berkontribusi besar dalam mendukung suksesnya acara.
Penghargaan diberikan langsung kepada para perwakilan instansi, lembaga, dan perusahaan yang hadir dalam acara tersebut.
Mereka antara lain: Pemkab Gresik, diwakili Plt Bupati Asluchul Alif, DPRD Gresik, diwakili Ketua DPRD M Syahrul Munir, Polres Gresik, diwakili Kapolsek Ujungpangkah, Kodim 0817 Gresik, diwakili Kasdim Mayor Inf Siari.
Kemudian, Kejaksaan Negeri Gresik, PT Freeport Indonesia, Dinas PMPTSP Gresik, diterima Kepala Dinas PMPTSP AM Reza Pahlevi, PT Petrokimia Gresik, Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik, diwakili Kasubbag Tata Usaha Fanani, PT Wilmar Nabati Indonesia.
Selanjutnya, PT Smelting, diwakili Section Manager General Affairs Indra SW Junor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Fajar Trilaksana, diwakili Andi Fajar Yulianto, Wisata Alam Gosari (Wagos), diwakili pengelola Misbakhud Dawam, PT BKMS/JIIPE Gresik, diwakili Yudi Darjanto dari Community Development dan Sego Krawu Buk Marjani, diwakili Ibu Fathia. (Et)