Mataperistiwa – Kabupaten Bandung – Menjelang pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2025, Polresta Bandung menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral (Rakor Linsek) di Gedung Dewi Sartika, Pemda Kabupaten Bandung, pada Jumat (15/3/2025). Rapat ini dipimpin oleh Kapolresta Bandung, Kombes Pol. Aldi Subartono, dan dihadiri sekitar 150 peserta dari unsur kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta berbagai instansi terkait.
Kapolresta Bandung menegaskan bahwa Operasi Ketupat Lodaya 2025 akan berlangsung selama 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025. Sebanyak 21 pos telah disiapkan di berbagai titik strategis, terdiri dari 18 pos pengamanan, dua pos pelayanan, dan satu pos terpadu. Operasi ini akan melibatkan 1.542 personel dari Polri, TNI, serta instansi terkait lainnya.
“Operasi Ketupat ini harus menjadi pengamanan penting bagi masyarakat yang akan melaksanakan mudik. Kami telah menyiapkan pos-pos pengamanan di berbagai titik strategis serta melakukan pengecekan kesiapan jalur mudik bersama Dinas Perhubungan,” ujar Kombes Pol. Aldi Subartono. Ia juga menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan patroli di pemukiman warga yang ditinggalkan selama mudik guna mencegah tindak kejahatan seperti pencurian rumah kosong.
Dandim 0624 Kabupaten Bandung, yang diwakili oleh Kasdim Mayor CKE (K) Sri Nurhaeni, menekankan kesiapan jajaran TNI dalam mendukung operasi ini. TNI akan mendirikan 26 pos untuk memastikan keamanan pemudik.
“Kita harus mengantisipasi situasi keamanan sebelum dan sesudah Idulfitri, termasuk menghadapi potensi bencana seperti banjir yang saat ini masih melanda beberapa wilayah Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Asisten 1 Kabupaten Bandung, Drs. H. Ruli Hadiana, yang mewakili Bupati Bandung, menyampaikan apresiasi atas kesiapan Polresta Bandung. Menurutnya, keberhasilan Operasi Ketupat Lodaya tidak hanya bergantung pada aparat kepolisian, tetapi juga pada sinergi semua pihak.
“Sinergi dan koordinasi antar instansi sangat diperlukan agar operasi ini berjalan optimal. Saya mengapresiasi Polresta Bandung yang telah merancang strategi pengamanan dengan sangat baik,” katanya.
Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Hj. Renie Rahayu Fauzi, juga mendukung penuh pelaksanaan operasi ini. Ia menekankan pentingnya peningkatan koordinasi lintas sektor guna menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi pemudik.
“Kami dari DPRD akan terus mendukung agenda rutin ini. Kami juga meminta para Kapolsek untuk mengantisipasi kejahatan di pasar, kemacetan, serta daerah-daerah rawan lainnya agar masyarakat merasa nyaman,” ungkapnya.
Dari unsur TNI AU, Kadis Ops Lanud Sulaeman, Letkol Heri Eka Nugraha, menyampaikan bahwa pihaknya siap membantu pengamanan, termasuk dalam pemantauan cuaca dan titik-titik rawan banjir bekerja sama dengan BNPB.
“Kami dari TNI AU siap mendukung kelancaran operasi ini agar masyarakat merasa aman dalam perjalanan mudik,” ujarnya.
Dalam paparannya, Kabag Ops Polresta Bandung, Kompol Sungkowo, mengungkapkan bahwa puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025. Polresta Bandung telah melakukan analisis daerah rawan bencana serta langkah antisipasi potensi gangguan keamanan.
“Kami akan meningkatkan imbauan kepada masyarakat agar mudik berjalan aman dan nyaman. Selain itu, pendekatan kepada tokoh agama juga perlu dilakukan guna mencegah potensi gangguan keamanan,” jelasnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Bandung memaparkan berbagai strategi dalam menangani kepadatan arus lalu lintas. Jalur Nagreg, Cileunyi, dan Soreang menjadi titik krusial yang mendapat perhatian khusus.
“Kami telah memetakan lokasi trouble spot dan black spot di wilayah Polresta Bandung serta menyiapkan tim urai kemacetan,” ungkapnya.
Di akhir rapat, Kapolresta Bandung menekankan bahwa komunikasi yang baik di lapangan menjadi kunci utama kelancaran operasi ini.
“Kami sudah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk dalam menangani kemacetan dan potensi kejahatan. Alhamdulillah, angka kasus miras, balapan liar, dan penyalahgunaan obat keras sudah menurun dibanding tahun sebelumnya. Kami akan terus berupaya menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat selama periode Lebaran,” tutupnya.
***