Padang Lawas, Mata-peristiwa.id – Sungguh mulia perjuangan salah seorang tokoh pemekaran Kabupaten Padang Lawas Bonardon Nasution, warga Desa Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas memanfaatkan momen hari jadi Kabupaten Palas dengan mencicil utang kepada istrinya. Rabu (17/7/24).
Kami sekeluarga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah yang telah memberikan bingkisan tali asih kepada para tokoh pejuang pemekaran, katanya usai kegiatan upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Padang Lawas ke 17 Tahun bertempat di halaman Kantor Bupati Komplek SKPD Terpadu Sigala gala, Kecamatan Barumun.
Bingkisan tali asih yang diberikan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas tersebut, bisa buat mencicil utang kepada istri, biaya saya bolak balik ke Kantor DPR-RI di Jakarta dalam rangka perjuangan pemekaran mulai tahun 2005 – 2007, ucap Bonardon.
Dikatakannya, saat itu kita berkeinginan mekar dari Kabupaten induk Tapanuli Selatan dan dalam rangka menindaklanjuti perjuangan usulan pemekaran pada 1992, sehingga kami yang saat itu dari team 18 pada tahun 2005 berangkat ke Komisi II DPR-RI di Jakarta dengan biaya masing masing.
“Saat itulah saya minta perhiasan istri berupa cincin dan gelang emas miliknya, dijual untuk biaya biaya ke Jakarta dalam rangka perjuangan pemekaran Kabupaten Padang Lawas yang sekarang ini telah berusia 17 tahun,” sebutnya.
Sementara itu Ibu Khotdelina Harahap kepada Awak Media ini mengakui bahwa, apa yang dijelaskan suaminya Bonardon Nasution memang suatu kenangan yang cukup membanggakan buatnya, dimana mulai tahun 2005 titik awal perjuangan mereka, dia sempat melarang suami tidak usah ikut ikutan.
Namun karena desakan semangatnya untuk ikut berjuang akhirnya mengalah dan memberikan perhiasan dijual untuk mendapatkan biaya biayanya ikut berjuang bersama temannya ke Jakarta.
“Saya bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Padang Lawas, yang masih mengingat jasa jasa para tokoh pejuang pemekaran, Alkhamdulillah di momen peringatan Hari Jadi nya Kabupaten Padang Lawas ke 17 Ini, suami saya masih bisa mencicil pengembalian perhiasan saya yang telah dijualnya, walaupun jumlah dan nilainya tidak seberapa namun sangat berharga bagi kami,” pungkas Ibu Khotde.
Reporter : ASWIN